TORAJA, BANGSAKU.CO — Panitia dan seluruh peserta Sidang Raya ke-XVIII Persatuan Gereja Indonesia (PGI) yang berlangsung di Toraja, Sulawesi Selatan, mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang aman, damai, dan bebas dari tindakan yang dapat merusak nilai-nilai demokrasi. Ajakan ini disampaikan dalam rangkaian kegiatan sidang yang berlangsung dengan penuh khidmat dan dihadiri berbagai perwakilan gereja dari seluruh Indonesia.
Salah satu poin penting yang disoroti oleh panitia adalah penolakan terhadap praktik money politik atau politik uang.
Menurut pernyataan yang disampaikan oleh panitia, money politik dapat mengganggu proses demokrasi yang sehat dan merusak kepercayaan publik terhadap sistem pemilihan yang bersih dan jujur.
Selain itu, para peserta Sidang Raya PGI juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama periode Pilkada. Mereka mengingatkan bahwa stabilitas dan ketertiban di Sulawesi Selatan sangat penting agar proses pemilihan dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan.
Dengan ajakan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peka terhadap berbagai isu dan potensi masalah yang dapat mengganggu proses Pilkada.
Panitia mengajak semua pihak, termasuk tokoh masyarakat dan pemuda, untuk berperan aktif menjaga keamanan dan mencegah penyebaran hoaks atau informasi yang menyesatkan yang dapat memicu konflik atau perpecahan.
Sidang Raya ke-XVIII PGI di Toraja ini menjadi momentum penting untuk menggalang komitmen bersama dalam membangun demokrasi yang sehat dan kuat di Indonesia.
Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat, harapan akan terciptanya Pilkada yang aman, damai, dan demokratis di Sulawesi Selatan semakin besar.