BARRU, BANGSAKU.CO – Universitas Tamalatea Makassar (UTAMA) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema Pendampingan Tata Kelola Pariwisata dan Kesehatan Lingkungan di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Desa Binaan, yang terintegrasi dengan KKN Angkatan Pertama UTAMA bertema Pariwisata dan Kesehatan Masyarakat.
Bimtek yang digelar pada Sabtu, 10 Mei 2025, di Aula Kantor Desa Lalabata, menghadirkan pemateri profesional di bidang pengembangan wisata desa, Rusmin Nuryadin, yang menyampaikan pentingnya tata kelola berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) untuk menciptakan destinasi wisata yang sehat dan berkelanjutan.
Ketua LPPM UTAMA, Akmal Novrian Syahruddin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen universitas dalam mendampingi desa melalui kemitraan berkelanjutan.
“Program ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk sinergi jangka panjang antara universitas dan desa binaan. Kami ingin memastikan bahwa keilmuan yang dikembangkan di kampus mampu memberikan kontribusi langsung terhadap pengembangan potensi lokal di masyarakat, khususnya dalam bidang pariwisata dan kesehatan lingkungan,” ujarnya.
Kepala Desa Lalabata, Aris Tahir, menyampaikan rasa terima kasih karena desanya dipercaya menjadi lokus kegiatan desa binaan UTAMA.
“Kami merasa bangga dan bersyukur. Kehadiran UTAMA membuka cakrawala baru bagi pengelolaan wisata Air Terjun Baruttungnge. Harapannya, wisata ini bisa berkembang dan dikenal luas dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan,” tuturnya.
Sekretaris Desa, Dedi Said, menilai kegiatan ini sangat membantu pengelola wisata dalam memahami pentingnya penerapan standar kebersihan, keamanan, dan pemberdayaan masyarakat dalam pariwisata desa.
“Materi yang disampaikan sangat aplikatif. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut sebagai upaya edukasi dan penguatan kapasitas desa,” katanya.
Pemateri, Rusmin Nuryadin, juga menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam pengembangan wisata.
“Pariwisata desa tidak cukup hanya dengan keindahan alam. Diperlukan manajemen yang matang, keterlibatan masyarakat, dan komitmen terhadap keberlanjutan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Universitas Tamalatea Makassar berharap dapat mendorong BUMDes dan masyarakat Desa Lalabata untuk mengembangkan Wisata Air Terjun Baruttungnge secara profesional, sehat, dan berdaya saing di tingkat lokal maupun regional.
(*)