MAJENE, BANGSAKU.CO – Tokoh Pemuda Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene Ishak mendukung warga Desa Salutambung menolak rencana penambangan pasir laut yang akan dilakukan oleh PT Baqba Lembang Tuho di wilayah muara Sungai Tubo di pesisir barat Desa Salutambung, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Penolakan ini disuarakan karena kekhawatiran terhadap dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang tersebut.
Menurut warga, wilayah pesisir yang akan dijadikan lokasi tambang merupakan area yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat, baik sebagai sumber penghidupan maupun sebagai bagian dari ekosistem pesisir yang harus dijaga.
Mereka khawatir tambang pasir ini akan menyebabkan abrasi, merusak habitat laut, serta berdampak pada nelayan yang menggantungkan hidup di daerah tersebut.
Lebih dari sekadar isu lingkungan, penolakan tambang ini juga didasari oleh nilai-nilai persaudaraan yang telah lama terjalin antara warga Kecamatan Malunda dan Ulumanda. Bagi mereka, kerusakan di satu wilayah adalah penderitaan bersama.
“Sakit satu, sakit semua,” ungkapnya, yang mencerminkan solidaritas dan kepedulian antarmasyarakat di dua kecamatan tersebut.
Warga berharap pemerintah daerah mendengarkan aspirasi mereka dan tidak memberikan izin operasi kepada perusahaan tambang.
Mereka menegaskan bahwa pembangunan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat lokal.
Ishak juga menanggapi, alasan perusahaan untuk mempekerjakan warga lokal.
“Alasan lama itu, alasan itu hampir dipakai disemua tambang baru dibuka. Setelah ada dampak pencemaran lingkungan dan nelayan baru sadar,” pungkasnya.
(fhn)