BANGSAKU.CO – Universitas Hasanuddin menerima kunjungan Pemerintah Sulawesi Barat dalam rangka menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) berkaitan dengan risiko dan mitigasi bencana.
Kunjungan rombongan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemrov Sulbar yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Provinsi (Muhammad Idris) diterima oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis (Prof. Dr. Eng. Ir. Adi Maulana, ST., M.Phil). Kegiatan berlangsung pukul 14.30 Wita di Ruang Rapat A, Lantai 4 Gedung Rektorat, Kampus Tamalanrea, Makassar, Jumat (27/01).
Mengawali kegiatan, Muhammad Idris menjelaskan angka indeks risiko bencana Sulbar tertinggi dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Sulbar menduduki poin tertinggi yang paling rentan terhadap risiko dan literasi soal kebencanaan juga yang sangat rendah.
Dirinya mengatakan ada beberapa penyebab indeks risiko bencana tertinggi tersebut yakni hazard dari alam, kejadian kebencanaan yang sering berulang seperti gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, serta kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana.
“Sebagai perguruan tinggi terbaik dengan sumber daya manusia dengan kajian ilmu yang beragam, kami mengharapkan dukungan dan bantuan Unhas dalam menghadapi persoalan kebencanaan di Sulbar. Sejak awal, pemerintah sudah mempersiapkan berbagai upaya mitigasi bencana untuk mengurangi dampak yang diberikan. Semoga Unhas bisa membantu kami dengan kapasitas yang dimiliki,” jelas Muhammad Idris.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Adi mengatakan Unhas secara umum akan memberikan dukungan sesuai kapasitas yang dimiliki. Beliau juga memberikan gambaran analisis beberapa hal yang menjadi penyebab risiko bencana tinggi di Sulbar dan hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak yang diberikan.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar dan hikmat. Para OPD Sulbar memberikan gambaran berkaitan dengan upaya mitigasi bencana yang dilakukan pemerintah setempat. (*/mir)