Bank Dunia Ungkap 68,3 % Warga Indonesia Masuk Kategori Miskin

Selasa, 17 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANGSAKU.CO – Bank Dunia atau World Bank menjelaskan khusus terkait garis kemiskinan terbaru, yang berdampak pada lonjakan jumlah orang miskin di Indonesia, dan ukuran garis kemiskinannya yang berbeda dengan standar nasional oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Penjelasan ini sudah tertuang dalam Lembar Fakta atau Factsheet berjudul “The World Bank’s Updated Global Poverty Lines: Indonesia” yang rilis pada 13 Juni 2025.

Garis kemiskinan internasional sendiri sudah Bank Dunia ubah menyesuaikan standar paritas daya beli atau purchasing power parities (PPP) 2021, dari sebelumnya PPP 2017.

“Ini dirancang untuk membandingkan negara-negara dengan standar global dan memantau kemajuan di seluruh dunia dalam pengurangan kemiskinan,” dikutip dari Lembar Fakta Bank Dunia itu, pada Senin (16/6/2025).

Baca juga:  Waduh! Nusron Wahid Ungkap Pengadilan Salah Gusur 5 Rumah di Cluster Setia Mekar Bekasi

Dengan PPP 2021, Bank Dunia menetapkan garis kemiskinan ekstrem sebesar sebesar US$ 3,00 per hari (setara dengan sekitar Rp 546.400 per bulan setelah memperhitungkan biaya hidup di Indonesia).

Selain garis kemiskinan ekstrem, juga ada garis kemiskinan untuk standar negara berpendapatan menengah ke bawah atau LMIC sebesar US $4,20 per hari (sekitar Rp 765.000 per orang per bulan), dan negara berpendapatan menengah atas atau UMIC US$ 8,30 per hari (sekitar Rp 1.512.000 per orang per bulan).

Menurut garis kemiskinan ekstrem internasional yang baru itu, Bank Dunia menganggap 5,4% penduduk Indonesia miskin pada 2024 dari total penduduk 285,1 juta jiwa, 19,9% miskin menurut garis kemiskinan LMIC, dan 68,3% miskin menurut garis kemiskinan untuk negara UMIC.

Baca juga:  Blak-blakan AHY soal Pertemuan Prabowo dan SBY: Ingin Sahabatnya Sukses

 

(*)

Berita Terkait

Soal Haji Furoda 2025 Batal, Ustad Das’ad Latif : Daripada Kamu Tunggu Panggilan Haji yang Terlalu Lama, Lebih Baik Kamu Rawat Dulu Panggilan Adzan
Kejagung Ungkap Laptop 9,9 Triliun Objek Dugaan Korupsi di Kemendikburistek Per Laptop 10 Juta
Penerbitan Visa Haji 2025 Resmi Ditutup! Ribuan Calon Jemaah Haji Furoda Gagal Berangkat ke Tanah Suci
Mendikdasmen Anjurkan Guru Harus Aktif di Ormas
Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada 6 Juni 2025
Ketua DPR Minta Kaji Mendalam Usulan Perpanjang Pensiun ASN 70 Tahun
Polda Metro Jaya Periksa 24 Saksi terkait Laporan Ijazah Palsu Jokowi
Bus Shalawat Inklusif Siap Antar Jemput Jemaah Haji dari Hotel ke Masjidil Haram

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 08:11 WITA

Bank Dunia Ungkap 68,3 % Warga Indonesia Masuk Kategori Miskin

Selasa, 3 Juni 2025 - 15:56 WITA

Soal Haji Furoda 2025 Batal, Ustad Das’ad Latif : Daripada Kamu Tunggu Panggilan Haji yang Terlalu Lama, Lebih Baik Kamu Rawat Dulu Panggilan Adzan

Sabtu, 31 Mei 2025 - 14:23 WITA

Kejagung Ungkap Laptop 9,9 Triliun Objek Dugaan Korupsi di Kemendikburistek Per Laptop 10 Juta

Jumat, 30 Mei 2025 - 14:54 WITA

Penerbitan Visa Haji 2025 Resmi Ditutup! Ribuan Calon Jemaah Haji Furoda Gagal Berangkat ke Tanah Suci

Rabu, 28 Mei 2025 - 08:42 WITA

Mendikdasmen Anjurkan Guru Harus Aktif di Ormas

Berita Terbaru

PEMKOT MAKASSAR

Latih Pengurus Kopdes Merah Putih, Pemkot Makassar Libatkan OJK

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:49 WITA

NASIONAL

Bank Dunia Ungkap 68,3 % Warga Indonesia Masuk Kategori Miskin

Selasa, 17 Jun 2025 - 08:11 WITA