Raker Pokja PAUD 2025, Melinda Aksa Dorong Sinergi Lintas Sektor untuk Anak Makassar

Rabu, 11 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAKASSAR, BANGSAKU.CO — Bunda PAUD Kota Makassar, Melinda Aksa, menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini harus menjadi prioritas lintas sektor agar seluruh anak mendapat layanan yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan sejak usia dini.

Pernyataan ini disampaikan saat membuka Rapat Kerja (Raker) Pokja Bunda PAUD Kota Makassar Tahun Anggaran 2025, Rabu (11/6/2025) di Hotel Novotel Makassar.

Mengusung tema “Pendidikan Anak Usia Dini yang Bermutu, Menuju Makassar yang Maju dan Sejahtera”, kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta jajaran pengurus Pokja.

Dalam sambutannya, Melinda Aksa mengatakan pendidikan anak usia dini harus menjadi prioritas bersama. Menurutnya, masa kanak-kanak adalah fondasi dalam membentuk karakter, kecerdasan, dan kepribadian generasi penerus.

“Raker ini bukan sekadar agenda tahunan, tapi ruang menyamakan persepsi dan menyatukan langkah agar program yang dilahirkan benar-benar berdampak,” ujarnya.

Ia mengungkapkan jumlah anak usia dini di Makassar diperkirakan mencapai 150 hingga 190 ribu jiwa. Dengan populasi sebesar itu, layanan PAUD harus terstruktur dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Sebagai kota besar, Makassar menghadapi tantangan kompleks. Di sinilah pentingnya peran Pokja Bunda PAUD dalam memastikan semua anak mendapat layanan pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sejak dini,” tambahnya.

Baca juga:  Wali Kota Munafri Hadiri CFD Perdana Usai Idul Fitri, Ajak Warga Jaga Gaya Hidup Sehat

Melinda juga menyoroti perlunya integrasi antar sektor pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, hingga penguatan peran keluarga. Menurutnya, pendekatan lintas sektor lebih efektif dalam menjawab kebutuhan anak secara menyeluruh.

“Program ke depan harus relevan, inovatif, dan sesuai kebutuhan masyarakat, termasuk mendorong pencegahan stunting serta memastikan tumbuh kembang anak secara optimal,” tegasnya.

Ia berharap Pokja Bunda PAUD menjadi motor penggerak lahirnya kebijakan dan program kerja yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga PAUD, kader posyandu, dan masyarakat luas juga dinilainya sangat penting.

“Saya ingin Pokja ini aktif, responsif, dan terus belajar serta berinovasi. Kualitas layanan PAUD bukan hanya soal sarana, tapi juga soal kepedulian dan sentuhan hati,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, menegaskan pengembangan layanan PAUD harus sejalan dengan visi Makassar yang unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Menurutnya, “unggul” berarti peningkatan kompetensi pendidik, kurikulum yang mutakhir, dan lingkungan belajar yang kondusif. “Inklusif” menekankan pemerataan akses pendidikan tanpa diskriminasi.

Baca juga:  Indira Yusuf Ismail Dorong Perempuan di Makassar Berdaya dan Wujudkan Pengurusutamaan Gender

“Aspek ‘aman’ berarti melindungi anak dari kekerasan dan menciptakan lingkungan ramah anak. Sementara ‘berkelanjutan’ mengacu pada kesinambungan program lintas periode,” jelasnya.

Ia berharap Raker Pokja ini dapat melahirkan gagasan segar yang menjawab tantangan di lapangan. Pendidikan anak usia dini, katanya, tidak bisa dijawab dengan pendekatan biasa.

“Anak-anak kita hidup di era digital. Program PAUD harus adaptif dan mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Makassar, Titin Florentina Purwasetiawatik, dalam sesi pemaparan menyampaikan tugas umum, indikator kinerja, serta peran strategis Pokja dalam mendukung implementasi PAUD Holistik Integratif.

Ia menegaskan Pokja Bunda PAUD berperan mendukung kebijakan nasional, termasuk program Wajib Belajar PAUD 1 Tahun sebagai bagian dari Wajib Belajar 13 Tahun. Layanan untuk anak usia 5–6 tahun harus menjadi prioritas daerah.

“Kita harus dorong PAUD bermutu untuk semua. Bunda PAUD harus jadi penggerak, penginspirasi, dan pemersatu dalam memberikan yang terbaik bagi anak-anak,” ujar Titin.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan rencana kerja tahunan, penjadwalan kegiatan, serta diskusi antar bidang dalam mematangkan program kerja.

Berita Terkait

TP PKK Makassar Gandeng Koperasi dan Inkubator UMKM Dorong Kemandirian Pelaku Usaha Kecil
Wali Kota dan Wawali Makassar Ikuti Konferensi Infrastruktur Internasional 2025 di Jakarta, Dibuka Oleh Presiden Prabowo
Wamendagri Akan Hadiri Indonesia Youth Summit 2025 di Makassar, Gen Merah Putih Gerakkan Perubahan
Ketua TP PKK Makassar Dorong UMKM Mandiri Lewat Sosialisasi Kampung Mandiri
RPJMD Makassar Diketok, Munafri-Aliyah Tancap Gas Program MULIA
Perkuat Sinergitas, Asisten Pidana Militer Kejati Sulsel Audiensi dengan Wali Kota Makassar
Wali Kota Munafri: Koperasi Merah Putih Jadi Mesin Pemberdayaan Warga!
Aliyah Mustika Ilham Sambut Inisiatif AKP2I Sosialisasikan Pajak Daerah

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:52 WITA

TP PKK Makassar Gandeng Koperasi dan Inkubator UMKM Dorong Kemandirian Pelaku Usaha Kecil

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:33 WITA

Wali Kota dan Wawali Makassar Ikuti Konferensi Infrastruktur Internasional 2025 di Jakarta, Dibuka Oleh Presiden Prabowo

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:54 WITA

Ketua TP PKK Makassar Dorong UMKM Mandiri Lewat Sosialisasi Kampung Mandiri

Rabu, 11 Juni 2025 - 20:51 WITA

Raker Pokja PAUD 2025, Melinda Aksa Dorong Sinergi Lintas Sektor untuk Anak Makassar

Rabu, 11 Juni 2025 - 19:00 WITA

RPJMD Makassar Diketok, Munafri-Aliyah Tancap Gas Program MULIA

Berita Terbaru