Wali Kota Makassar Tinjau Stabilitas Harga Pangan di Pasar Tradisional dan Ritel Modern Jelang Idulfitri

Rabu, 26 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterangan Foto : Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turun langsung ke lapangan untuk meninjau harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dan ritel modern, Selasa (25/3/2025). Istimewa

Keterangan Foto : Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turun langsung ke lapangan untuk meninjau harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dan ritel modern, Selasa (25/3/2025). Istimewa

MAKASSAR, BANGSAKU.CO – Menjelang Hari Raya Idulfitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Maikassar memastikan stabilitas harga pangan tetap terjaga.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, turun langsung ke lapangan untuk meninjau harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dan ritel modern, Selasa (25/3/2025).

Peninjauan dilakukan di Pasar Panakkukang dan Hypermart guna membandingkan harga serta memastikan distribusi barang berjalan lancar.

Di Pasar Panakkukang, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang tidak terlalu signifikan, seperti bawang merah yang naik menjadi Rp50 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogram. Kemudian, harga ayam potong berada di angka Rp50 ribu per ekor yang sebelumnya Rp45 per ekor.

“Kalau ayam Rp50 ribu per ekor ini masih dalam harga yang standar,” ungkap Dwi Budianto, salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Panakkukang.

Sementara, harga cabai rawit cukup mengalami lonjakan hingga Rp120 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp60 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram.

“Tadi kita dari Pasar Panakkukang, pasar tradisional yang kondisi relatif kurang baik, lalu kita ke sini (Hypermart) membandingkan harganya juga beda sedikit, mungkin mereka mendapatkan pasokan yang sama dengan pasar lokal, seperti cabai yang datang dari Pasar Terong, sayur-sayur juga datang dari Pasar Terong,” ujar Munafri saat diwawancarai usai peninjauan.

Di Hypermart, harga kebutuhan pokok juga terpantau lebih stabil dengan perbedaan sekitar 2-3 persen dibanding pasar tradisional. Hal ini menunjukkan pasokan barang masih dalam kondisi aman menjelang perayaan hari besar keagamaan.

Meski demikian, Pemkot Makassar terus melakukan pemantauan guna mencegah lonjakan harga yang tidak terkendali.

“Harga lebih relatif baik tahun ini, harga-harga tidak terlalu fluktuatif kecuali di dua bahan pokok itu, cabai rawit naik turun, ini naik lagi,” kata Appi, sapaan akrab Munafri Arifuddin.

Baca juga:  Wali Kota Makassar Buka Kejuaraan Taekwondo, Tekankan Pentingnya Sportivitas

Sebagai langkah antisipasi, Appi menegaskan, upaya intervensi harga akan dilakukan jika memungkinkan. Namun, untuk komoditas tertentu seperti cabai, intervensi pemerintah memiliki keterbatasan mengingat stok yang tidak selalu tersedia dalam jumlah besar.

“Sebenarnya kalau kita mau menstabilkan, susah juga kalau komoditas seperti cabai ini, karena kita tidak punya stok, tetapi yang lain, yang bisa diintervensi kita akan intervensi,” jelasnya.

Penyebab utama kenaikan harga, tetap berkaitan dengan mekanisme pasar, yakni ketersediaan pasokan dan permintaan yang meningkat menjelang hari raya.

“Ya suplai demand pasti,” tambah Appi.

Selain mengecek harga pangan, Appi juga meninjau kondisi pasar, termasuk sistem pengelolaan sampah, limbah, serta jalur sanitasi.

Hal ini sejalan dengan visi Pemkot Makassar yang unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan, di mana sektor perdagangan dan infrastruktur pasar menjadi bagian penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

Dengan pengawasan yang ketat, pemerintah berupaya menciptakan pasar yang lebih bersih, nyaman, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Tak hanya soal harga dan kebersihan, Munafri juga menyoroti perlunya perbaikan dan modernisasi pasar tradisional agar lebih kompetitif dengan pasar ritel modern.

Pemkot Makassar tengah mengkaji konsep pembaruan infrastruktur yang tetap mempertahankan nilai tradisional tetapi dengan fasilitas yang lebih nyaman bagi pedagang dan pembeli.

“Memang pasar-pasar ini harus diupgrade, mungkin di tengah-tengah antara pasar ritel modern (Hypermart) ini, supaya orang punya banyak pilihan, sehingga konsumen dan penjual ini bisa nyaman,” ujarnya.

Terkait anggaran, Appi memastikan, Pemerintah Kota telah melakukan perencanaan, dan meminta Dinas Perdagangan untuk merealisasikan bantuan bagi pasar-pasar yang membutuhkan renovasi.

Baca juga:  Unhas dan Universiti Kebangsaan Malaysia Perpanjang Kerjasama dalam Bidang Tridharma Perguruan Tinggi

“Kepala Dinas Perdagangan tadi sudah melihat, dan ternyata sudah ada yang mau dikasih bantuan, tapi desainnya belum ketemu, nanti kita akan coba membicarakan ulang karena semakin dibiarkan pasar ini semakin hancur,” katanya.

Salah satu prioritas utama dalam perbaikan adalah Pasar Terong, yang dinilai menjadi barometer harga eceran di Makassar.

“Kalau menurut saya Pasar Terong karena hampir menjadi patokan harga ecer di sana. Kita akan coba mendapatkan dana dari APBN sambil kita menyiapkan supporting di APBD,” tambahnya.

Appi menegaskan, konsep desain pasar ke depan harus mengutamakan sanitasi dan kenyamanan tanpa menghilangkan esensi pasar tradisional.

Ia menekankan, pentingnya pengaturan arus pengunjung agar pasar tetap ramai dan mudah diakses.

“Konsepnya tradisional modern, yang paling penting ini kan sistem sanitasinya yang paling perlu,” jelasnya.

Selain itu, Appi juga mengusulkan agar pasar yang akan direnovasi tidak dibangun secara bertingkat seperti gedung konvensional, melainkan lebih menyerupai konsep ritel modern yang lebih terbuka dan nyaman.

“Flownya aja yang mau diatur, artinya jangan bangun pasar seperti mau bangun gedung. Hall saja kaya begini (Hypermart) tinggal ditata penempatannya, pencahayaan, sanitasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menginginkan adanya pengawasan lebih ketat di pasar tradisional dengan melibatkan Balai Karantina, Dinas Kesehatan, serta Balai POM guna memastikan produk yang dijual aman bagi masyarakat.

“Di dalam situ nanti hadirlah dari Balai Karantina, Dinas Kesehatan, Balai POM, yang bisa kontrol, jangan sampai bahan yang dijual bisa membahayakan masyarakat,” pungkasnya.

 

(*)

Berita Terkait

Pimpin Salat Iduladha, Imam Besar Masjid dari Makkah Merasa Terhormat
Munafri Siap Jalankan Edaran Iduladha Tanpa Sampah Plastik
Wali Kota Munafri Serahkan SK ke 167 CPNS Lingkup Pemkot Makassar
Wali Kota Munafri: KORMI Wadah Pelestarian Budaya dan Kesehatan Masyarakat
Perusahaan Jepang Tawarkan Teknologi Pengelolaan Sampah ke Kota Makassar
Pemkot Makassar dan PT Tiran Wisata Bahas Pengelolaan Pulau Kodingareng
Wali Kota Munafri Sidak Pasar Pabaeng-baeng, Tegur Jukir dan Tertibkan Pedagang di Bahu Jalan
TP PKK Kota Makassar Gelar Sosialisasi Kampung Mandiri bagi Pelaku UMKM Binaan

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 23:02 WITA

Pimpin Salat Iduladha, Imam Besar Masjid dari Makkah Merasa Terhormat

Kamis, 5 Juni 2025 - 21:51 WITA

Munafri Siap Jalankan Edaran Iduladha Tanpa Sampah Plastik

Kamis, 5 Juni 2025 - 21:48 WITA

Wali Kota Munafri Serahkan SK ke 167 CPNS Lingkup Pemkot Makassar

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:45 WITA

Wali Kota Munafri: KORMI Wadah Pelestarian Budaya dan Kesehatan Masyarakat

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:43 WITA

Perusahaan Jepang Tawarkan Teknologi Pengelolaan Sampah ke Kota Makassar

Berita Terbaru

PEMKOT MAKASSAR

Pimpin Salat Iduladha, Imam Besar Masjid dari Makkah Merasa Terhormat

Kamis, 5 Jun 2025 - 23:02 WITA

PEMKOT MAKASSAR

Munafri Siap Jalankan Edaran Iduladha Tanpa Sampah Plastik

Kamis, 5 Jun 2025 - 21:51 WITA

PEMKOT MAKASSAR

Wali Kota Munafri Serahkan SK ke 167 CPNS Lingkup Pemkot Makassar

Kamis, 5 Jun 2025 - 21:48 WITA