PARE-PARE, BANGSAKU.CO – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penerapan Halal Gelombang 112 Tahun 2024 yang diinisiasi oleh Universitas Hasanuddin, bertujuan untuk mengedukasi serta mendampingi pelaku usaha dalam menerapkan sistem jaminan halal di Industri makanan dan minuman.
Program ini mencakup skala mikro, menengah, hingga besar dan diharapkan mampu mendorong percepatan implementasi wajib halal pada Oktober 2026 di Kota Parepare.
Program ini melibatkan 16 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu yang dibagi menjadi dua posko di bawah bimbingan Dr. Ir. Nahariah, S.Pt., M.P., IPM., ASEAN Eng.
Salah satu posko, yakni Posko 2 KKN Tematik Penerapan Halal Parepare Gelombang 112 Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Kelurahan Ujung Sabbang, telah melaksanakan sosialisasi bahaya DBD (Deman Berdarah Dengue) dan cara pencegahannya kepada masyarakat.
Kegiatan ini diadakan di Kantor Penyuluhan Keluarga Berencana, Kelurahan Ujung Sabbang, Kecamatan Ujung, Kota Prepare, pada Jum’at (26/07/2024).
Kegiatan ini mengundang dan dihadiri oleh Sekretaris Kelurahan Ujung Sabbang dan jajarannya, Ketua LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Ujung Sabbang, Ketua RT dan RW Ujung Sabbang, Bhabinkaptimas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Ujung Sabbang, Kepala Dinas Kesehatan dan Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan Kota Parepare, Penyuluh Kesehatan Masyarakat Puskesmas Lapadde, dan Warga RW 09 Kelurahan Ujung Sabbang.
Ketua Pelaksana Program Sosialisasi Bahaya DBD dan Cara Pencegahannya Kepada Masyarakat, Nurfadhilah Azis menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD dan dampaknya terhadap kesehatan, memberikan pengetahuan yang tepat mengenai cara-cara mencegah DBD dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pemberantasan sarang.
Nurfadhilah juga menjelaskan penerapan prinsip halal dalam konteks pencegahan dan pengendalian Deman Berdarah Dengue (DBD) sangat penting salah satunya adalah memastikan lingkungan bersih. Dengan menjaga lingkungan tetap bersih, kita tidak hanya mematuhi prinsip halal yang mengutamakan kebersihan, tetapi juga melindungi kesehatan kita sendiri dari ancaman penyakit DBD sehingga kita dapatr nyaman dan lancar dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari utamanya dalam bekerja.
Sekretaris Lurah Ujung Sabbang, Andi Jamero, S.M. juga turut hadir sekaligus membuka kegiatan Sosialisasi Bahaya DBD dan Cara Pencegahannya Kepada Masyarakat, yang menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat meringankan kerja-kerja aparat kelurahan Ujung Sabbang terutama dalam hal mengedukasi masyarakat mengenai bahaya DBD yang nantinya melalui sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya DBD dan mengajarkan masyarakat cara pencegahannya sehingga nantinya dapat menurunkan angka DBD di Kota Parepare.
Dalam sosialisasi ini, narasumber kami Ibu Fatimah, S.K.M. (Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan) memberikan penjelasan mengenai bahaya penyakit DBD, tanda dan gejala dengue, siklus hidup nyamuk, cara membedakannya dengan jenis nyamuk lain, tempat perindukan, waktu menggigit, perjalan klinis dengue dan terakhir mengenai berbagai tindakan pencegahannya seperti abatesasi dan penanaman tanaman pengusir nyamuk.
Perwakilan Kepala Dinas Kesehatan, Ilham Willem menambahkan bahwa Kegiatan PSN (Pemberantasan sarang Nyamuk), Abatesasi dan penanam tanaman pengusir nyamuk lebih efektif dibandingkan dengan melakukan fogging hal ini karena fogging hanya efektif dalam membunuh nyamuk dewasa tidak untuk larva, telur ataupun jentik nyamuk selain itu penggunaan insektisida yang berulang dapat menyebabkan nyamuk menjadi resisten terhadap bahan kimia yang digunakan dan dapat membahayakan kesehatan apabila terhirup.
Oleh karena itu masyarakat harus mengurangi ketergantungannya terhadap fogging dan beralih ke langkah-langkah yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Diakhir kegiatan, mahasiswa KKN Tematik Penerapan Halal melakukan pembagian doorprize untuk warga yang hadir, pemberian sertifikat untuk narasumber dan juga pembagian bubuk abate kepada warga untuk membunuh jentik nyamuk di lingkungan mereka.
Sebagai langkah pencegahan tambahan, mahasiswa KKN bersama warga RW 09 melakukan penanaman tanaman pengusir nyamuk seperti serai dan kunyit di sekitar lingkungan RW 09.
Tanaman ini diketahui efektif dalam mengusir nyamuk dan diharapkan dapat membantu mengurangi risiko penyebaran DBD.
Dengan adanya sosialisasi dan berbagai kegiatan ini, diharapkan warga RW 09 Kelurahan Ujung Sabbang semakin sadar akan bahaya DBD dan lebih aktif dalam melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit yang berbahaya ini.
Mahasiswa KKN Tematik Penerapan Halal berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat selama masa KKN mereka di Kota Parepare.
(*)
