MAKASSAR, BANGSAKU.CO – Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama Lembaga Seni Budaya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, menggelar seminar dan workshop Fhoto, di Auditorium FSD UNM, Selasa (28/5/2024)
Kegiatan tersebut dibuka oleh Dekan FSD Andi Ihsan yang dihadiri Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah bidang Pendidikan, budaya dan olah raga. Dr.Pantja Nurwahidin, dan ketua panitia Dr.Andi Baetal Mukaddas (ketua lembaga seni budaya muhammadiyah sul-sel, srkaligus Kepala Lab.Seni UNM.
Workshop Foto kali ini menghadirkan narasumber Prof.Sofyan salam, Yusuf Ahmad, Hadbullah Mathar dan Dede leman, yang di ikuti sebanyak 100 orang peserta dari beberapa elemen kampus, unm, unismuh UIN dan Poltek muhammadiyah.
Ketua Panitia Andi Etal M. Amas mengatakan adapun tujuan kegiatan ini sebagai bentuk penguatan teori kepada mahasiswa berkaitan dengan mata kuliah fhotografi dan vidio promosi.
“ kerjasama ini sebagai langka awal untuk memperkuat jaringan LSBO Muhammadiyah Sul sel dengan instansi yg memiliki jurusan Seni,” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan FSD UNM Andi Ihsan menyambut baik kerja sama dengan Muhammadiyah Sulsel yg berkaitan dengan pengembangan Seni Budaya.
“Bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi sosial, keagamaan dan kemasyarakatan tidak menutup mata dengan kegiatan kesenian dan kebudayaan, dan kerjasama ini meningkatkan IKU ( Indikator Kinerja Utama) Universitas khususnya FSD,” ungkapnya.
Sebagai Dekan baru di FSD, Ihsan mengatakan inilah kerja sama yg pertama kami lakukan dengan organisasi Kemasyarakatan.
“Harapan saya, srmoga kedepan kerjasama dalam bidang workshop pembelajaran, workshop kurikulum seni untuk sekolah Muhammadiyah di Sul-Sel bisa diagendakan,” ungkapnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sul Sel Dr.Pantja Nurwahidin, Kehadiran Lembaga Seni Budaya Muhammadiyah Sulsel, sebagai bentuk perhatian organisasi ini terhadap perkembangan kebudayaan dan Kesenian.
“Bagaimana menciptakan karya seni dengan tetap melibatkan unsur-unsur Religi didalamnya. Seni budaya hadir sebagai media dakwah, bagaimana membingkai srni budaya dengan nilai religi,” jelasnya.
(*)