MAKASSAR, BANGSAKUU.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sepertiga negara di dunia bakal mengalami tekanan ekonomi akibat beban utang yang tinggi dalam empat sampai enam bulan ke depan.
Selain masalah utang, tekanan juga datang dari lemahnya fundamental makro ekonomi negara tersebut ditambah stabilitas politik yang terganggu.
Sri mengatakan masalah itu menjadi salah satu topik yang ia bahas bersama Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Selain itu keduanya juga mendiskusikan perkembangan terkini ekonomi global yang saat ini memang sedang tidak baik-baik saja.
“Sepertiga negara di dunia akan mengalami tekanan ekonomi dalam 4-6 bulan ke depan, baik karena kesulitan akibat beban utang yang tinggi, ditambah lemahnya fundamental makroekonomi dan isu stabilitas politik,” ujarnya dalam lama instagram resminya, Selasa (11/10/2022).
Menurutnya wanita yang akrab disapa Ani ini, tekanan akibat beban utang tidak hanya dirasakan oleh negara berkembang, namun juga kondisi di banyak negara maju.
Meski demikian, ia mengatakan Indonesia masih aman. Di tengah tekanan kondisi global, perekonomian nasional masih tumbuh solid di atas 5 persen.
Bahkan, diprediksi akan tetap tumbuh kuat sampai akhir tahun.
“Karenanya Kristalina memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, di tengah kondisi dunia yang berat,” imbuhnya.
Ani juga menyampaikan ia dan Kristalina sependapat bahwa untuk menghadapi kondisi global yang penuh tantangan saat ini perlu ada mekanisme untuk mitigasi risiko sebelum terjadi resesi apabila kondisi tekanan ini benar-benar berlanjut.
“Perlu sebuah mekanisme yang diterima oleh semua negara, baik negara maju dan negara berkembang, untuk membuat bantalan (buffer) agar negara-negara yang mengalami kesulitan dapat dibantu dan tidak terperosok kedalam jurang krisis dan resesi ekonomi yang lebih dalam,” jelasnya.
“Indonesia akan terus aktif mendukung dirumuskannya opsi-opsi dan langkah konkret untuk memitigasi risiko multi krisis saat ini,” katanya.
Bangsakuu.com