6 Bulan Lagi, Sri Mulyani Sebut Ekonomi akan Gonjang Ganjing

Selasa, 11 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAKASSAR, BANGSAKUU.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sepertiga negara di dunia bakal mengalami tekanan ekonomi akibat beban utang yang tinggi dalam empat sampai enam bulan ke depan.

Selain masalah utang, tekanan juga datang dari lemahnya fundamental makro ekonomi negara tersebut ditambah stabilitas politik yang terganggu.

Sri mengatakan masalah itu menjadi salah satu topik yang ia bahas bersama Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Selain itu keduanya juga mendiskusikan perkembangan terkini ekonomi global yang saat ini memang sedang tidak baik-baik saja.

“Sepertiga negara di dunia akan mengalami tekanan ekonomi dalam 4-6 bulan ke depan, baik karena kesulitan akibat beban utang yang tinggi, ditambah lemahnya fundamental makroekonomi dan isu stabilitas politik,” ujarnya dalam lama instagram resminya, Selasa (11/10/2022).

Baca juga:  Jaksa Agung Lantik Leonard Eben Ezer Simanjuntak menjadi Staf Ahli Jaksa Agung Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Internasional Kejaksaan RI

Menurutnya wanita yang akrab disapa Ani ini, tekanan akibat beban utang tidak hanya dirasakan oleh negara berkembang, namun juga kondisi di banyak negara maju.

Meski demikian, ia mengatakan  Indonesia masih aman. Di tengah tekanan kondisi global, perekonomian nasional masih tumbuh solid di atas 5 persen.

Bahkan, diprediksi akan tetap tumbuh kuat sampai akhir tahun.

“Karenanya Kristalina memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, di tengah kondisi dunia yang berat,” imbuhnya.

Ani juga menyampaikan ia dan Kristalina sependapat bahwa untuk menghadapi kondisi global yang penuh tantangan saat ini perlu ada mekanisme untuk mitigasi risiko sebelum terjadi resesi apabila kondisi tekanan ini benar-benar berlanjut.

Baca juga:  Habib Hasan Meninggal di Bulan Ramadan, Anies: Insya Allah Beliau Husnul Khatimah

“Perlu sebuah mekanisme yang diterima oleh semua negara, baik negara maju dan negara berkembang, untuk membuat bantalan (buffer) agar negara-negara yang mengalami kesulitan dapat dibantu dan tidak terperosok kedalam jurang krisis dan resesi ekonomi yang lebih dalam,” jelasnya.

“Indonesia akan terus aktif mendukung dirumuskannya opsi-opsi dan langkah konkret untuk memitigasi risiko multi krisis saat ini,” katanya.

 

 

 

Bangsakuu.com

Berita Terkait

Soal Haji Furoda 2025 Batal, Ustad Das’ad Latif : Daripada Kamu Tunggu Panggilan Haji yang Terlalu Lama, Lebih Baik Kamu Rawat Dulu Panggilan Adzan
Kejagung Ungkap Laptop 9,9 Triliun Objek Dugaan Korupsi di Kemendikburistek Per Laptop 10 Juta
Penerbitan Visa Haji 2025 Resmi Ditutup! Ribuan Calon Jemaah Haji Furoda Gagal Berangkat ke Tanah Suci
Mendikdasmen Anjurkan Guru Harus Aktif di Ormas
Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada 6 Juni 2025
Ketua DPR Minta Kaji Mendalam Usulan Perpanjang Pensiun ASN 70 Tahun
Polda Metro Jaya Periksa 24 Saksi terkait Laporan Ijazah Palsu Jokowi
Bus Shalawat Inklusif Siap Antar Jemput Jemaah Haji dari Hotel ke Masjidil Haram

Berita Terkait

Selasa, 3 Juni 2025 - 15:56 WITA

Soal Haji Furoda 2025 Batal, Ustad Das’ad Latif : Daripada Kamu Tunggu Panggilan Haji yang Terlalu Lama, Lebih Baik Kamu Rawat Dulu Panggilan Adzan

Sabtu, 31 Mei 2025 - 14:23 WITA

Kejagung Ungkap Laptop 9,9 Triliun Objek Dugaan Korupsi di Kemendikburistek Per Laptop 10 Juta

Jumat, 30 Mei 2025 - 14:54 WITA

Penerbitan Visa Haji 2025 Resmi Ditutup! Ribuan Calon Jemaah Haji Furoda Gagal Berangkat ke Tanah Suci

Rabu, 28 Mei 2025 - 08:42 WITA

Mendikdasmen Anjurkan Guru Harus Aktif di Ormas

Rabu, 28 Mei 2025 - 08:39 WITA

Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada 6 Juni 2025

Berita Terbaru

PEMKOT MAKASSAR

Munafri-Aliyah Bersama Ribuan Jamaah Salat iduladha di Lapangan Karebosi

Jumat, 6 Jun 2025 - 16:49 WITA