Makassar Creative Hub Diluncurkan: Ruang Gratis, Inklusif, dan Penuh Peluang bagi Anak Muda

Minggu, 22 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAKASSAR, BANGSAKU.CO – Janji bukan sekadar kata bagi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham. Melalui peluncuran resmi Makassar Creative Hub (MCH), berlokasi di Anjungan Pantai Losari, Sabtu (21/6/2025) malam.

Pasangan tagline MULIA, pemimpin baru Kota Makassar ini membuktikan komitmennya dalam menciptakan ruang yang inklusif, terbuka, dan gratis bagi seluruh generasi muda yang ingin berkembang dalam dunia kreatif.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyampaikan, MCH adalah salah satu dari tujuh program unggulan pasangan Appi-Aliyah.

Menueutnya, peluncuran ini bukan hanya menjadi penanda hadirnya ruang kreatif baru, tetapi juga bukti komitmen Pemkot dalam menciptakan ekosistem yang inklusif, gratis, dan membuka peluang besar bagi anak-anak muda di Kota Makassar.

“Makassar Creative Hub adalah bukti janji yang ditunaikan. Kami (Appi-Aliyah) tunaikan janji, Makassar Creative Hub adalah buktinya,” tegasnya.

MCH bukan sekadar bangunan. Ia hadir sebagai ekosistem hidup yang mendorong kolaborasi lintas disiplin, mempertemukan ide-ide segar, serta membekali anak-anak muda dengan pengetahuan, keterampilan, dan sertifikasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja masa kini.

Di tengah tantangan pengangguran dan kesenjangan akses terhadap pelatihan berkualitas, Makassar Creative Hub lahir sebagai solusi konkret membuka ruang, memperluas kesempatan, dan menyulam masa depan kota lewat kreativitas warganya.

“Tempat ini akan menjadi pusat pembelajaran dan peningkatan kemampuan. Di sini, anak-anak muda bisa melakukan upscaling, upgrading skill mereka, untuk mencapai level yang lebih tinggi dari sebelumnya,” ungkapnya.

MCH dirancang sebagai ruang hidup, bukan hanya bangunan. Aksesnya terbuka gratis, inklusif bagi penyandang disabilitas, perempuan, dan kelompok marginal.

Beberapa fasilitas seperti kafe, ruang komunitas, serta toko kreatif, telah dirancang ramah disabilitas, lengkap dengan akses dan fasilitas penunjang.

Baca juga:  Indira Yusuf Ismail Dampingi Wali Kota Jamu Saudagar Bugis Makassar

“MCH tidak hanya tentang ruang fisik, tapi tentang membuka kemungkinan. Di sini, kita menyulam ide-ide dari berbagai latar belakang, disiplin, dan generasi. Inilah tempat kita merespons kebutuhan angkatan kerja muda Makassar,” jelas Appi.

Wali Kota berlatar politisi itu, juga menggarisbawahi bahwa MCH akan dilengkapi dengan program pelatihan bersertifikasi, baik dari lembaga nasional, maupun dari mitra strategis.

Sertifikasi disesuaikan dengan bidang keahlian peserta, dengan harapan anak-anak muda yang belajar di MCH memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja lokal, nasional, bahkan global.

“Gratis bukan berarti seadanya. Kami pastikan kualitas pelatihan dijaga. Anak-anak yang keluar dari sini harus punya kompetensi yang bisa diandalkan,” tegasnya.

Dengan angka pengangguran terbuka di Makassar mencapai 9,7%, kehadiran MCH diharapkan menjadi salah satu solusi strategis. Ini bukan satu-satunya cara, tapi ini adalah salah satu cara paling konkret bagaimana kami merespons tantangan pengangguran.

“Kami akan mulai dengan melihat antusiasme dan dari situ menetapkan target-target yang bisa dicapai,” tutur Appi.

Ia juga menekankan pentingnya kesetaraan akses terhadap peluang kerja, mengingat masih banyak perusahaan di Makassar yang diisi tenaga kerja dari luar.

“Kita ingin kemampuan anak-anak Makassar bisa bersaing, tidak hanya di daerahnya sendiri, tapi juga di luar negeri,” tambahnya.

MCH juga akan terhubung dengan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai mitra teknis. Jika kelas penuh atau butuh peralatan khusus seperti pertukangan, pelatihan akan dialihkan ke fasilitas BLK.

“BLK punya instruktur dan fasilitas mumpuni. Ini akan memperkuat sistem pelatihan kita,” ungkap Appi.

Dengan semangat kolaborasi, MCH hadir bukan hanya sebagai pusat pelatihan, tapi juga ruang inspirasi dan produksi karya, dari Losari hingga lorong-lorong kota.

Ini adalah langkah awal mewujudkan Makassar sebagai kota kreatif yang setara, berdaya, dan terbuka untuk semua.

Baca juga:  Danny Pomanto Paparkan Keunggulan Appakabaji UMKM Inovasi Dinas Koperasi dan UKM di Depan Tim Penilai PPD

Pemkot Makassar juga telah merancang rencana ekspansi MCH ke kecamatan lain di Makassar, agar masyarakat dari wilayah terluar seperti Sudiang pun bisa mengakses pelatihan serupa tanpa harus datang ke pusat kota.

Makassar Creative Hub merupakan salah satu dari tujuh program prioritas yang telah dicanangkan pasangan Appi-Aliyah, bersama dengan Makassar Super App, berbagi jaminan sosial, sambungan air bersih gratis, dan pembangunan stadion dan seragam gratis dan iuran sampah gratis.

“Setiap program yang akan kami luncurkan bukanlah janji kosong. Kami ingin membuktikan bahwa kami bekerja. Tidak harus ribut atau berisik, tapi hasilnya nyata. MCH adalah bukti bahwa kami tidak sekadar berbicara, kami bertindak,” tutup Appi.

Dalam momen peluncuran Makassar Creative Hub (MCH), Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat dan potensi pemuda-pemudi kreatif di kota ini.

Politisi Demokrat itu menyebut, MCH bukan hanya ruang fisik, tetapi menjadi simbol harapan dan masa depan bagi generasi muda.

“Saya percaya, di balik setiap ide kreatif anak muda Makassar, tersimpan harapan untuk kota yang lebih baik,” ujar Aliyah.

Menurutnya, peluncuran MCH adalah titik awal dari perjalanan panjang ekosistem kreatif yang inklusif dan kolaboratif di Kota Makassar. Ia menyebut tempat ini sebagai rumah bagi gagasan, semangat, dan masa depan.

Lebih jauh, ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga dan merawat Makassar Creative Hub agar terus hidup dan berkembang, menjadi sumber inspirasi bagi banyak generasi ke depan.

“Mari kita jaga dan rawat tempat ini, agar terus menjadi sumber semangat dan inspirasi bersama,” pungkasnya.

 

(*)

Berita Terkait

Pemkot Makassar Fokus Tangani Banjir di Titik Kritis
Hadiri Pengukuhan Alumni Ponpes Raudaturrasydin, Camat Bontoa Maros Harap jadi Agen Perubahan
“Nabuka” di Makassar Creative Hub: Gerakan Kreatif Menyulam Imajinasi Kota
Makassar Creative Hub: Rumah Baru untuk Mimpi Besar Anak Muda di Makassar
Ikuti Lomba Kelurahan Terpadu Tingkat Provinsi, Ketua TP PKK Makassar Pantau Persiapan Kelurahan Panampu
Munafri–Aliyah Kompak Dampingi KSP Tinjau Dapur MBG di Makassar
Wali Kota Makassar dan Menteri LHK Matangkan Energi Listrik untuk Atasi Sampah di Makassar
Makassar Jadi Tuan Rumah Visit Selangor 2025, Langkah Perkuat Kolaborasi Pariwisata Indonesia-Malaysia

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 18:54 WITA

Pemkot Makassar Fokus Tangani Banjir di Titik Kritis

Minggu, 22 Juni 2025 - 15:38 WITA

Hadiri Pengukuhan Alumni Ponpes Raudaturrasydin, Camat Bontoa Maros Harap jadi Agen Perubahan

Minggu, 22 Juni 2025 - 09:11 WITA

“Nabuka” di Makassar Creative Hub: Gerakan Kreatif Menyulam Imajinasi Kota

Minggu, 22 Juni 2025 - 09:08 WITA

Makassar Creative Hub Diluncurkan: Ruang Gratis, Inklusif, dan Penuh Peluang bagi Anak Muda

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:44 WITA

Ikuti Lomba Kelurahan Terpadu Tingkat Provinsi, Ketua TP PKK Makassar Pantau Persiapan Kelurahan Panampu

Berita Terbaru

PEMKOT MAKASSAR

Pemkot Makassar Fokus Tangani Banjir di Titik Kritis

Minggu, 22 Jun 2025 - 18:54 WITA